Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo bukan baru-baru saja mengenal M Prasetyo, kader NasDem yang ia pilih menjadi Jaksa Agung. Prasetyo yang kini telah mundur dari NasDem sebagai konsekuensi atas penunjukannya sebagai Jaksa Agung, mulai dikenal Jokowi sejak masa kampanye Pemilu 2014.
“Selama kampanye, interaksi (antara Jokowi dan Prasetyo) berjalan, sehingga tingkat kepercayaan muncul antara Pak Jokowi dan Prasetyo,” kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/11).
Andi menyatakan, Prasetyo merupakan pilihan Jaksa Agung terbaik yang dapat ditetapkan oleh Jokowi, baik dalam konteks politik maupun hukum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepemimpinan Prasetyo dinilai Jokowi telah terasah. Prasetyo pun dipandang memiliki visi misi sama dengan Jokowi. “Pilihan mengerucut kepada orang yang paradigma ideologi politiknya sejalan Pak Jokowi, dan memahami dengan baik apa yang harus dijalankan di internal Kejaksaan,” kata Andi.
Prasetyo pun dianggap tepat karena memiliki pengalaman karier panjang di Kejaksaan. Pada 2005-2006, Prasetyo bahkan menjabat Jaksa Agung Muda Pidana. Ia baru setahun bergabung dengan NasDem, dan lewat partai itu terpilih sebagai anggota DPR 2014-2019. Kemarin, Prasetyo telah menyerahkan surat pengunduran diri dari keanggotaannya di DPR kepada Ketua DPR Setya Novanto.
Secara terpisah, Prasetyo menegaskan akan membuktikan diri melalui kerjanya. “Lihat saja nanti saya bagaimana. Saya sudah bilang, ketika negara memanggil, kepentingan lain akan ditinggalkan. Semua untuk negara," kata dia.
Malam sebelum Prasetyo dilantik, Rabu (19/11), Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyambangi Istana Negara, memberikan jaminan kepada Jokowi tentang independensi Prasetyo melalui bukti pengunduran diri Prasetyo dari partai yang ia pimpin.