Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Panitia Seleksi (Pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Destry Damayanti menyatakan pihaknya besok akan menyerahkan nama-nama kandidat pimpinan KPK kepada Presiden Joko Widodo. Saat penyerahan akan dilakukan oleh seluruh tim pansel yang berjumlah sembilan orang.
Menurut Destry tidak ada keterlambatan dengan penyerahan yang besok dilakukan sehubungan dengan penundaan penyerahan. “Enggak (terlambat). Hanya soal agenda di Pak presiden sehingga disamakan dengan Komisi Yudisial besok. KY jam 09.00, kita jam 10.00,” kata Destry di Jakarta, Senin (31/8).
Destry menuturkan penundaan disebabkan oleh jadwal Presiden Jokowi yang padat pada hari ini. “Waktu memang dari Pak Presiden karena (agenda) beliau padat sekali dan ini memang sudah diagendakan pertemuan dengan ekonom. Jadi akhirnya ditunda,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Destry mengklaim sejauh ini tidak ada kesulitan pansel dalam mengerucutkan nama-nama yang lolos seleksi. “Enggak sih karena kita sudah punya kriteria-kriteria yang sudah jelas. Jadi insya Allah delapan nama yang kami sampaikan itu tidak masuk dalam tersangka yang akan disampaikan Bareskrim,” tutur dia. (Baca:
Pansel KPK: 8 Nama Capim Tak Berstatus Tersangka Bareskrim)
Destry menekankan jika calon pimpinan KPK memiliki banyak catatan dan buktinya lengkap informasinya maka tidak bakal diloloskan oleh pansel. “Ya kami tidak ambil resiko. Jadi kami drop.”
Tim pansel, ucap Destry, dalam meloloskan para kandidat mendasarinya pada hasil tes kesehatan, hasil wawancara, dan masukan dari hasil pelacakan. “Sudah ya, jangan ngomong pansel. Besok saja jam 10.00,” ujarnya.
Destry, yang juga memastikan sudah mengantongi delapan nama, menyatakan pihaknya saat ini hanya tinggal menyerahkan kepada Presiden. (Baca:
Penyerahan Nama Capim KPK ke Jokowi Mundur)
Dia menambahkan dalam menelusuri rekan jejak para calon pihaknya mendapat berbagai masukan dari Polri, Kejaksaan Agung, KPK, masyarakat, dan ICW.
(obs)