Keterisian RS Covid di Jawa Lebih Buruk dari Standar WHO

CNN Indonesia
Selasa, 02 Feb 2021 11:04 WIB
Tingkat keterisian tempat tidur RS perawatan pasien Covid-19 di sejumlah daerah melebihi standar WHO, tapi langkah menambah kapasitas juga bukan upaya mudah.
Ilustrasi. Tenaga medis beraktivitas di halaman tower lima Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, Jumat (11/9/2020). (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kondisi keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) rawat inap dan Intensive Care Unit (ICU) di sejumlah Rumah Sakit (RS) rujukan pasien terinfeksi virus corona (Covid-19) di Kota/Kabupaten di pulau Jawa masih tinggi.

Rata-rata kapasitas keterpakaian tempat tidur Rumah Sakit tersebut melebihi anjuran keterisian tempat tidur yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebesar 60 persen. Beberapa rumah sakit di Jabodetabek bahkan mencatatkan tingkat keterisian ICU 95 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CNNIndonesia.com telah menghubungi Kepala Dinas Kesehatan di sejumlah daerah yang mengalami kenaikan keterisian tempat tidur RS dalam data dua hari terakhir atau memasuki Februari 2021. Berikut rangkumannya.

DKI Jakarta

Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Krisis Kesehatan Dinkes DKI Jakarta Sulung Mulia Putra menyebutkan data yang menunjukkan perkembangan BOR RS di ibu kota berkurang pada pekan ini. Sebab data terakhir per (24/1) memperlihatkan persentase keterisian tempat tidur isolasi di 101 rumah sakit telah mencapai 86 persen dan ICU 84 persen.

"Data terakhir 1 Februari, isolasi 79 persen, ICU 80 persen. Nah, untuk lebih lengkap kami update setiap Selasa siang ya di media sosial DKI," kata Sulung.

Meski turun, persentase itu masih menunjukkan angka di atas ambang batas standar BOR yang ditetapkan WHO.

 

Sedangkan berdasarkan data di laman rumah sakit online yang diakses CNNIndonesia.com, Selasa (2/1) pukul 09.30 WIB menunjukkan data ketersediaan tempat tidur di ruang ICU tersisa 95 tempat tidur dari total kapasitas 630 tempat tidur. Dengan demikian persentase BOR ICU berada di 84,92 persen.

Rinciannya, 26 ruangan tersisa untuk ICU tekanan negatif dengan ventilator, 40 ruang ICU tekanan negatif tanpa ventilator, 22 ruang ICU tanpa tekanan negatif dengan ventilator, dan 7 ICU tanpa tekanan negatif tanpa ventilator.

Adapun kapasitas perawatan isolasi untuk pasien Covid-19 tersisa 897 tempat tidur dari total 3.983 tempat tidur alias BOR isolasi rawat inap berada di 77,47 persen. Rinciannya, 386 tempat tidur untuk isolasi tekanan negatif dan 511 tempat tidur untuk isolasi tanpa tekanan negatif.

Infografis Alur Pemeriksaan Tes Covid-19Infografis Alur Pemeriksaan Tes Covid-19. (CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi)

Kabupaten Bogor

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Bogor Kusnadi memaparkan data yang memperlihatkan kondisi keterisian RS Covid-19 di Kabupaten Bogor per data terakhir Senin (1/2).

Tercatat keterisian RS di Kabupaten Bogor mencapai 71,78 persen. Sebanyak 997 tempat tidur ruang isolasi rawat inap Covid-19 telah terpakai dari total kapasitas 1.389 tempat tidur.

Adapun untuk kapasitas tempat tidur di ruang ICU tercatat telah terisi 88,37 persen. Yakni sebanyak 76 tempat tidur ICU telah terisi dari total kapasitas 86 tempat tidur ICU yang disediakan.

"Data 1 Februari ya, isolasi 71,78 persen kalau ICU 88,37 persen ya," kata Kusnadi.

Meski demikian, Kusnadi mengaku penambahan ruangan ICU merupakan langkah yang cukup berat untuk dilakukan saat ini. Tak hanya bicara fasilitas kesehatan, Kusnadi mengaku pihaknya juga harus mempersiapkan tenaga medis yang mumpuni.

"Untuk ICU memang kami masih susah menambah. Karena harus siapkan SDM juga selain ruangan," ungkap dia.

Kusnadi pun menjelaskan selain RS, Pemkab Bogor juga memiliki dua tempat isolasi bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga orang tanpa gejala yakni di Wisma Diklat BPSDM Kemendagri Kemang dan Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

Kota Bogor, Kota Depok dan Kabupaten Tangerang

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER